MOTOR LISTRIK Motor listrik terdiri dari 2 jenis, yakni motor listrik AC dan motor listrik DC, berikut penjelasan tentang 2 jenis...





MOTOR LISTRIK

Hasil gambar untuk gambar motor listrik
Motor listrik terdiri dari 2 jenis, yakni motor listrik AC dan motor listrik DC, berikut penjelasan tentang 2 jenis motor listrik tersebut:

1.Motor Listrik AC

Motor listrik AC merupakan jenis motor yang menggunakan arus bolak balik ( Alternating Current) sebagai sumber daya. Didalam motor listrik AC terdapat 2 bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor merupakan bagian dari motor yang berputar, sedangkan stator merupakan bagian motor yang statis/tetap. Pada motor listrik AC sendiri terdapat 2 jenis yang dibedakan berdasarkan kecepatan putar rotor :

A. Motor AC Sinkron

  Motor AC Sinkron memiliki putaran rotor yang tetap. Jenis ini memerlukan arus DC karena dengan arus DC ini akan menghasilkan torsi awalan yang rendah, motor ini cocok digunakan untuk alat yang berawalan beban rendah, seperti kompressor dan generator. 

           Prinsip kerja motor AC sinkron ini adalah dengan memanfaatkan medan magnet yang terbangkitkan di stator, sehingga rotor motor akan berputar dengan kecepatan yang sama dengan kecepatan gelombang listrik AC.


Motor AC SinkronGambar terkait

Karena kecepatan putaran rotor sebanding dengan frekuensi supply dan berbanding terbalik dengan jumlah kutub magnet tiap fase, maka dihasilkan rumus sebagai berikut:




                                                        Keterangan:
                                                        Ns = Kecepatan putar rotor motor (Rpm).
                                                          f  = Frekuensi sumber listrik AC (Hz).
                                                          P = Jumlah kutub magnet setiap fase.


B. Motor AC Induksi (Motor Asinkron)


          Motor AC Induksi merupakan motor listrik yang dapat dihubungkan langsung pada sumber AC. Motor jenis ini lebih sering digunakan karena konstruksinya yang sederhana, murah dan mudah didapat.
Hasil gambar untuk motor asinkron gif


         Prinsip kerja jenis motor ini yaitu sumber tegangan AC yang dialirkan ke kumparan-kumparan stator motor akan menghasilkan medan magnet putar dengan kecepatan putaran sinkron sesuai dengan frekuensi sumber listrik. Medan magnet putar stator tersebut akan menginduksi secara elektromagnetik kepada rotor sehingga tercipta arus listrik pada sisi rotor.

         Arus listrik yang mengalir pada sisi rotor tersebut akan menghasilkan medan magnet pada sisi rotor. Dengan adanya dua fluks medan magnet pada sisi rotor dan stator, maka rotor motor akan mengalami torsi putar mengikuti putaran medan magnet stator.

          Dari kondisi diam, rotor akan berakselerasi sampai nilai arus listrik terinduksi pada rotor serta torsi seimbang dengan beban motor. Rotor motor akan terus berakselerasi hingga mencapai kecepatan sinkronisasinya.

          Akan tetapi, pada saat kecepatan sinkronnya terpenuhi, tidak akan terjadi arus listrik induksi rotor yang disebabkan karena kecepatan rotor sama dengan kecepatan medan magnet putar stator, sehingga tidak terjadi pemotongan garis gaya magnet stator oleh rotor dan induksi elektromagnetik tidak berfungsi. 

         Oleh sebab itu, putaran rotor motor induksi tidak akan pernah mencapai kecepatan sinkron. Kecepatan rotor motor induksi akan selalu lebih rendah sedikit daripada kecepatan medan magnet putar stator. Perbandingan kecepatan antara rotor dan stator ini disebut dengan slip.


Berdasarkan fasanya motor induksi ada 2 jenis, yakni:

1. Motor Induksi Satu Fasa

   Motor jenis ini beroperasi dengan pasokan daya satu fasa dan menggunakan satu gulungan/kumparan pada stator motor. Contoh: Motor untuk tornado fan.

Hasil gambar untuk motor induksi satu fasa



2. Motor Induksi Tiga Fasa
Hasil gambar untuk motor induksi tiga fasa teco
Motor Induksi Tiga Fasa memanfaatkan perbedaan fasa untuk beroperasi, hal inilah yang menjadi pembeda antara motor listrik 1 fasa dan 3 fasa. Medan magnet yang dihasilkan dari sumber 3 fasa yang merata/seimbang. Motor ini memiliki daya yang cukup tinggi, sehingga sering digunakan pada industri, Contoh: Motor untuk menggerakan conveyor belt



Perhitungan Persentase Slip Motor Induksi Listrik

Pada praktik penggunaan motor listrik, kondisi putaran motor tidak selalu dalam kondisi yang ideal, oleh karena itu perlu digunakan rumus slip untuk mengetahui putaran motor apakah sudah sesuai dengan putaran yang diperlukan. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Kecepatan Motor AC Induksi
                                                      Keterangan : 
                                                      Ns = kecepatan sinkron dalam (Rpm)
                                                      Nb = kecepatan dasar dalam (Rpm)



2. MOTOR LISTRIK DC


     Motor listrik DC merupakan motor listrik yang menggunakan sumber tegangan DC. Motor ini diaktifkan dengan cara menyambungkan kedua kutub yang ada pada motor dengan sumber tegangan DC.  Putaran yang dihasilkan oleh motor bisa searah dan juga bisa berlawanan arah tergantung dari pemasangan kutub positif dan kutub negatif ke terminal motor.  Besar putaran yang dihasilkan oleh setiap motor berbeda-beda, juga dengan daya yang dibutuhkan oleh motor juga bervariasi. 

     Putaran yang dihasilkan oleh motor disebut RPM (Rotation per Minute). Motor Listrik DC tersedia dalam berbagai ukuran rpm dan bentuk. Biasanya motor listrik DC memberikan kecepatan rotasi sekitar 3000 rpm sampai 8000 rpm dengan tegangan operasional dari 1,5V hingga 24V. Jika tegangan yang masuk ke motor kurang dari tegangan operationalnya, maka rotasinya akan menjadi lebih lambat atau tidak berputar jika tegangan yang diberikan kurang dari 50% dari tegangan operationalnya. Jika tegangan yang masuk ke motor lebih dari tegangan operationalnya, maka rotasinya akan menjadi lebih cepat atau akan panas dan lama-lama rusak jika tegangan yang masuk lebih besar 30% dari tegangan operationalnya.  


     Apabila motor listrik DC berputar / bekerja tanpa beban, motor ini hanya membutuhkan arus listrik yang kecil. Akan tetapi, jika motor ini diberikan beban, arus listrik yang dibutuhkan motor meningkat hingga ratusan persen hingga 1000% atau lebih tergantung jenis beban yang diberikan. Oleh karena itu, produsen motor listrik DC biasanya mencantumkan Stall Current pada Motor DC. Stall Current adalah arus saat poros motor berhenti karena mengalami beban maksimal. 


Bentuk dan Simbol Motor DC
Pengertian Motor DC dan Prinsip Kerjanya

Prinsip Kerja Motor DC


      Motor Listrik DC memiliki 2 bagian utama, yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian motor yang tidak berputar dan terdiri dari rangka dan kumparan medan. Rotor adalah bagian motor yang berputar dan terdiri dari kumparan jangkar. 2 bagian utama ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian penting diantaranya adalah Yoke (kerangka magnet), Poles (kutub motor), Field winding (kumparan medan magnet), Armature Winding (kumparan jangkar), Commutator (Komutator) dan Brushes (kuas / sikat arang).

     Prinsip dari motor listrik DC ini menggunakan fenomena electromagnet untuk bergerak. Saat kumparan mendapat arus listrik, bagian kumparan yang bersifat utara bergerak menghadap magnet berkutub selatan dan kumparan yang bersifat selatan bergerak menghadap magnet berkutub utara. Saat kutub kumparan dan kutub magnet berhadapan, maka terjadi tarik-menarik dan pergerakan kumparan berhenti(utara-selatan dan selatan-utara). Untuk menggerakkan kembali maka kutub kumparan harus diubah / dibalik sehingga kutub kumparan dan magnet sama (selatan-selatan dan utara-utara). Dengan mengubah kutub kumparan maka terjadi tolak-menolak antara kutub kumparan dan magnet sehingga kumparan bergerak mendekati kutub magnet yang berlawanan. Pada saat tersebut, arus yang mengalir ke kumparan akan kembali dan kumparan akan berputar karena perubahan kutub. Siklus ini berlangsung berulang-ulang hingga arus listrik pada kumparan diputus.

Kelebihan Motor Listrik DC
     Kelebihan utama motor listrik DC ini adalah pengendalian kecepatan motor DC yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur tegangan kumparan motor DC (meningkatkan tegangan kumparan motor DC akan meningkatkan kecepatan) dan arus medan (menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan).

     
       

DAFTAR PUSTAKA

http://zonaelektro.net/motor-dc/
https://teknikelektronika.com/pengertian-motor-dc-prinsip-kerja-dc-motor/

TIMING DIAGRAM Timing Diagram digunakan untuk menyelidiki tingkah laku objek sepanjang periode waktu tertentu. Timing Diagram merupak...

TIMING DIAGRAM

Timing Diagram digunakan untuk menyelidiki tingkah laku objek sepanjang periode waktu tertentu. Timing Diagram merupakan bentuk khusus dari sequence diagram. Perbedaan antara timing diagram dan diagram sequence adalah sumbu dibalik sehingga waktu meningkat dari kiri ke kanan dan jalur hidup yang ditampilkan dalam ruang terpisah yang diatur secara vertikal.

Diagram waktu menunjukkan berapa lama setiap langkah dari suatu proses berlangsung. Diagram ini berfungsi untuk mengidentifikasi langkah-langkah proses mana yang membutuhkan terlalu banyak waktu dan untuk menemukan area untuk perbaikan.

Keunggulan Timing Diagram
Dengan diagram waktu, Anda dapat dengan mudah membuat diagram proses dan mengidentifikasi langkah-langkah utama yang diperlukan untuk menyelesaikan proses. Pertama, identifikasi peserta utama dalam proses tersebut. Jika Anda membuat diagram waktu untuk pabrik, Anda akan mengidentifikasi departemen seperti desain, sumber, manufaktur, QA, pengiriman, dll.

Kemudian, ikuti prosesnya dengan cermat, buat grafik waktu yang dihabiskan setiap produk dengan masing-masing departemen. Hasil akhirnya harus membantu administrasi pabrik untuk mengenali departemen mana yang kekurangan staf, tidak efisien, atau kelebihan beban.

Contoh diagram waktu siklus air
Contoh diagram waktu ini menunjukkan versi sederhana dari siklus air. Karena diagram waktu berfokus pada berapa lama setiap langkah, bukan pada sistem itu sendiri, Anda bisa menganggap ini sebagai diagram dari berbagai fase yang dilewati siklus tetesan air. Jika ini adalah proses pembuatan, pemirsa dapat dengan mudah mengidentifikasi area untuk peningkatan. Timing diagram adalah alat yang ampuh untuk membuat sistem seefisien mungkin.

Diagram Alir(Flow Chart) Disusun oleh Mahasiswa Praktek Kerja Mekatronika Politeknik ATMI Surakarta 2019 Dibimbing oleh P...

Diagram Alir(Flow Chart)



Disusun oleh Mahasiswa Praktek Kerja Mekatronika Politeknik ATMI Surakarta 2019
Dibimbing oleh


PERHATIAN


Artikel ini dibuat untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami pembuatan dan pembacaan flowchart dengan benar, sehingga diharapkan mahasiswa mampu menggunakannya dengan tepat dan benar. Manfaatkan sebaik mungkin artikel ini demi lancarnya dinamika kerja kegiatan praktek kerja mekatronika.
Artikel ini dapat diperbaiki atau pun dimodifikasi apabila ada perkembangan informasi mengenai segala hal yang berhubungan dengan flowchart dengan mengkases link berikut https://drive.google.com/file/d/1yR4pj-Yk9bgJeLzzTlxLr6mFivWJUSfY/view?usp=sharing
Terimakasih sudah berusaha membaca dan memahami materi pada artikel ini, sehingga Anda membantu Yth. Bapak Barno dalam pekerjaannya.

Flowchart adalah penyelesaian suatu masalah yang digambarkan kedalam bentuk bagan, dimana dalam bagan tersebut memiliki aliran data yang lebih menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Terdapat 2 macam penggambaran Flowchart yaitu System Flowchart dan Program Flowchart. Tujuan dibuatnya flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana,terurai, rapi dan jelas.
       Flowchart digunakan untuk menggambarkan perilaku suatu algoritma dengan gambar-gambar atau tanda-tanda yang sesuai. Jika flowchart telah selesai dan lengkap, ide atau gambaran pemikiran seseorang dalam penyelesaian masalah akan dapat dikerjakan oleh dia sendiri maupun orang lain yang akan mengerjakan. Flowchart juga dapat membantu orang lain dalam memahami algoritma yang telah dibuat programmer dengan benar dan tepat,juga flowchart merupakan bagian penting dari program yang telah selesai.
Ada 2 jenis flowchart yang biasa digunakan yaitu:
          1.     Flowchart sistem: menunjukkan jalannya program secara umum.
          2.     Flowchart program: rincian (detail) yang dibutuhkan programer.


    Biasanya suatu program yang rumit didahului dengan flowchart sistem, lalu dilengkapi pula dengan flowchart terperinci. Keuntungan dari flowchart ialah dapat menunjukkan urutan langkah-langkah dengan menggunakan simbol anak panah.
Berikut macam-macam flowchart :
      a.     Flowchart Sistem
Digunakan untuk menggambarkan aliran data atau informasi secara garis besarnya yang melewati suatu tahapan proses dalam sebuah sistem dengan menunjukkan media yang digunakan dalam sistem. Seperti media input, output maupun media penyimpanan dalam proses pengolahan data. Flowchart ini tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah namun hanya untuk menggambarkan prosedur atau system yang dibuat.
Di flowchart ini menggunakan symbol
 

       b.     Flowchart Program
Digunakan untuk menggambarkan aliran data atau informasi secara rinci yang melewati suatu tahapan proses dengan menunjukkan tahapan penyelesaian permasalahan untuk mendapatkan hasil sesuai tujuan yang diharapkan.

      Adapun simbol yang digunakan adalah sebagai berikut:
Ada 2 metode  penggambaran flowchart
1.     Conceptual Flowchart, alur permasalahannya digambarkan secara umum.
2.     Detail Flowchart, menggambarkan alur permasalahan secara rinci.


Simbol Flowchart
Simbol flowchart dibagi menjadi 3
  
      1.     Flow Direction Symbol
Simbol ini digunakan untuk menghubungkan symbol 1 dengan yang lain.
      2.     Processing Symbol
Menunjukkan jenis operasi pengolahan dari suatu proses.
      3.     Symbol
Menunjukkan jenis peralatan yang digunakan sebagai media input    atau output.

Contoh Flowchart
1.     Tombol start ditekan,maka konveyor akan bergerak.
2.     Benda akan menyentuh limit switch,yang akan menghentikan motor sekaligus mengecek apakah dimensi benda sesuai atau tidak.
3.     Jika dimensi benda sesuai maka konveyor akan terus bergerak hingga benda jatuh ke box. Apabila dimensi salah maka motor 2 akan aktif dan mendorong benda tersebut sampai jatuh kesamping.
 




Daftar Pustaka:

P ETUNJUK SEDERHANA SEPUTAR CABLE LUG (SKUN) Disusun oleh Mahasiswa Praktek Kerja Mekatronika Politeknik ATMI Surakarta 2019 ...


PETUNJUK SEDERHANA
SEPUTAR CABLE LUG (SKUN)
Disusun oleh Mahasiswa Praktek Kerja Mekatronika Politeknik ATMI Surakarta
2019 dibimbing oleh 


PERHATIAN


Artikel ini dibuat untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami penggunaan skun yang benar, sehingga diharapkan mahasiswa mampu menggunakannya dengan tepat dan sesuai fungsinya. Manfaatkan sebaik mungkin artikel ini demi lancarnya dinamika kerja kegiatan praktek kerja mekatronika.
Artikel ini dapat diperbaiki atau pun dimodifikasi apabila ada perkembangan informasi mengenai segala hal yang berhubungan dengan skun. Apabila masih terdapat kebingungan dalam memahami materi yang terdapat dalam artikel ini, silahkan buka file document video yang telah dibuat dan ditempatkan pada komputer admin, dengan alamat :
(desktop – AIM – artikel skun)
            Terimakasih sudah berusaha membaca dan memahami materi pada artikel ini, sehingga Anda membantu Yth. Bapak Barno dalam pekerjaannya.




MATERI
A.  Pengertian dan jenis – jenis dari skun dan tang skun

Skun kabel sering juga disebut sepatu kabel, atau cable lug. Skun kabel adalah salah satu aksesoris kabel yang berfungsi untuk penyambungan kabel ke terminal atau panel dengan dibautkan pada bussbar atau panel. Skun juga memiliki ukuran yang bervariasi yang penggunaannya disamakan dan disesuaikan dengan fungsinya (tempat terminalnya).
Setelah mengetahui pengertian singkat mengenai skun, Berikut akan dijelaskan mengenai jenis – jenis dari skun kabel :
1.    Skun Garpu
 
Skun garpu digunakan pada terminal, relay, push button, led display,  dan komponen yang sejenisnya.

2.    Skun Kolong
 
Skun ini sering digunakan pada komponen yang bergerak seperti pada motor.

3.    Skun Biting
 
 Skun ini digunakan pada komponen seperti Programmable Logic Control (PLC), inverter, servo driver, dan komponen sejenisnya.
4.    Skun Utilux
Skun ini digunakan pada komponen seperti Programmable Logic Control (PLC), inverter, servo driver, dan komponen sejenisnya


Proses pemasangan skun, dibutuhkan pula sebuah alat  yang bernama cable lug crimper / tang skun. Ada beberapa jenis tang skun yang penggunaannya memiliki fungsi tersendiri.





Tang skun jenis ini digunakan untuk skun garpu, skun kolong. Tang skun ini memiliki ukuran yang harus disesuaikan dengan ukuran dari skun itu sendiri.


Tang skun jenis ini digunakan untuk skun biting. Tang skun ini juga memiliki ukuran- ukuran yang harus disamakan dengan ukuran skun bitingnya 
 


B.  Prosedur Pemasangan Skun Kabel
Beberapa peralatan yang perlu dipersiapkan sebelum memasang kabel skun adalah sebagai berikut :
1.    Kabel
      2.    Skun kabel
      3.    Label name
      4.    Tang potong
      5.    Tang Skun
Kunci materi
Text Box: • Kabel   = sebagai penghantar dan penggunaannya harus sesuai dengan jenis kabel itu sendiri.
• Skun kabel    = sebagai penghubung kabel ke terminal dan penggunaannya harus sesuai dengan jenis skun itu sendiri.
• Label name = sebagai penunjuk nama dari kabel itu. Pemasangannya harus sama dengan wiring diagram yang ada atau sesuai dengan fungsinya, selain itu juga digunakan sebagai selimut kepala skun (bagian isolator)
• Tang potong   =  digunakan untuk mengupas kabel penggunaanya harus disesuaikan dengan fungsi tang potong itu sendiri (skun biting atau skun jenis lainnya)
• Tang skun =  digunakan untuk memasang kepala skun ke kabel skun
  Gunakan tang skun sesuai dengan fungsinya sebagai bentuk penghargaan pada pencipta kedua alat tersebut dan sebagai bentuk prosedur yang benar dalam pemasangannya.


Cara memasang kepala skun ke kabel adalah sebagai berikut :

 
1.    Siapkan segala peralatan yang diperlukan
2.    Gunakan tang potong untuk mengupas kabel dengan panjang disesuaikan dengan jenis skun yang digunakan ± 3 mm
3.    Masukkan label name pada kabel penghantar
4.    Masukkan kepala skun ke kabel dan dorong kepala skun ke kabel sembari gunakan tang skun untuk memasang skun ke kabel
5.    Gunakan skun dengan benar dengan memposisikan bagian radius pada skun bertemu dengan bagian radius dari tang skun
6.    Lalu  tekan tang potong sampai skun dan kabel dirasa sudah terpasang
7.    Selimuti bagian skun dengan label name sebagai bagian isolator
8.    Perhatikan kabel penghantar, jangan sampai panjang kabel yang terkupas melebihi kepala skun
9.    Gambar terakhir menunjukkan hasil dari proses skun yang benar.


  

Kesalahan pada Skun



Serabut kabel kanan terpotong beberapa bagiannya


Posisi kepala skun yang terlalu maju, sehingga menyisakan kabel

Serabut tembaga terlalu panjang 


Daftar Pustaka




1.    www.duniapembangkitlistrik.com-pengertian skun
2.    Yth. Bapak Subarno  (teknisi) – Ilmu praktek dalam pemasangan skun


video nya ada di : https://youtu.be/5n-nBoVbD24
jangan lupa klik like (gambar jempol), share (ceritakan ke kawan kawan semua), comment (ditulis, jika diomongkan saja gak asyik), subscribe (ikuti terus)



Bapak Subarno.
“Jika ada material tetap, kamu harus mengembangkannya dan ikut berkembang”