OP-Amp Pengertian dan Karakteristik Op-Amp Op-Amp, atau Operational Amplifier, adalah perangkat elektronika yang sangat efisien dan serba gu...

OP-Amp

OP-Amp


Pengertian dan Karakteristik Op-Amp

Op-Amp, atau Operational Amplifier, adalah perangkat elektronika yang sangat efisien dan serba guna. Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1947 oleh John Ragazzini dan kawan-kawan untuk menggambarkan sirkuit yang dapat melakukan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, integral, dan turunan pada tegangan inputnya.


Fungsi Op-Amp

Op-Amp memiliki beberapa fungsi utama dalam dunia elektronika:

Penguat Tegangan (Voltage Amplification): Op-Amp dapat memperbesar sinyal inputnya dalam skala yang ditentukan oleh penguatan atau gain yang telah diatur.

Komparator: Op-Amp digunakan sebagai komparator untuk membandingkan dua sinyal input. Output op-amp akan berubah ke nilai tinggi atau rendah tergantung pada perbandingan tegangan input.

Ototrigger dan Astable Multivibrator: Op-Amp digunakan dalam rangkaian osilator seperti astable multivibrator, yang menghasilkan gelombang osilasi atau sinyal kotak.

Filter Aktif: Op-Amp dapat digunakan dalam rangkaian filter aktif, seperti filter rendah (low-pass), filter tinggi (high-pass), dan filter band-pass.

Penguat Inverting dan Non-Inverting: Op-Amp dapat diatur sebagai penguat inverting atau non-inverting, di mana sinyal output akan berlawanan fasa atau sejajar fasa dengan sinyal input.


Karakteristik Op-Amp

Op-Amp memiliki beberapa karakteristik penting:

Penguatan Tegangan Besar (High Voltage Gain): Op-Amp memiliki penguatan tegangan yang sangat besar, sering mencapai ribuan atau bahkan jutaan. Ini memungkinkan op-amp untuk memperbesar perbedaan tegangan input dengan sangat signifikan.

Impedansi Input Sangat Tinggi: Impedansi input op-amp sangat besar, sehingga hampir tidak mengambil arus dari sumber sinyal input. Ini memastikan bahwa perangkat yang terhubung ke op-amp tidak terpengaruh oleh perubahan arus.

Impedansi Output Rendah: Impedansi output op-amp sangat rendah, memungkinkan op-amp untuk mengendalikan beban eksternal dengan baik.

Tegangan Offset: Setiap op-amp memiliki tegangan offset, yaitu perbedaan potensial antara kedua inputnya saat output seharusnya berada pada nol. Ini dapat menyebabkan sinyal keluaran tidak akurat ketika sinyal input sangat kecil.

Rentang Frekuensi Luas: Sebagian besar op-amp memiliki rentang frekuensi yang luas, memungkinkan penggunaan dalam berbagai aplikasi.



Prinsip Kerja Op-Amp

Cara kerja Op-Amp adalah membandingkan nilai kedua masukan, yaitu inverting dan non-inverting. Jika kedua input tersebut memiliki nilai yang sama, output yang dihasilkan adalah nol atau tidak ada. Apabila nilai input inverting dan non-inverting berbeda, maka Op-Amp akan menghasilkan suatu tegangan output. Output dari Op-Amp ini merupakan hasil dari perkalian antara selisih tegangan, yaitu masukan inverting dan non-inverting dengan besarnya gain yang dimiliki.


Aplikasi Op-Amp

Op-Amp digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari penguat sinyal hingga rangkaian filter dan osilator. Contoh penggunaan penguat operasional adalah untuk operasi matematika sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan listrik hingga dikembangkan kepada penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator dengan distorsi rendah.




Sumber

 Penguat operasional - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia ...

 Pengertian OP-Amp (Operational Amplifier) - Fungsi dan Karakteristik

 Pengertian, Fungsi, dan Karakteristik Operational Amplifier (Op-Amp)

0 comments: