Penerapan Lean Manufacturing dalam perusahan produksi alat bantu dalam bidang otomotif Meningkatkan nilai tambah produk (value added) dan me...

Penerapan Lean Manufacturing

Penerapan Lean Manufacturing dalam perusahan produksi alat bantu dalam bidang otomotif

Meningkatkan nilai tambah produk (value added) dan menghilangkan pemborosan (waste) untuk meningkatkan produktivitas. Salah satu metode yang terbukti sangat baik dalam mengurangi pemborosan adalah lean manufacturing. Lean manufacturing adalah metode sistematis untuk mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan melalui serangkaian kegiatan perbaikan berkelanjutan yang berlaku dalam produksi mencapai pembangunan berkelanjutan dengan meningkatkan produktivitas.


Penerapan konsep 5R dalam melakukan pengurangan pemborosan (waste) :

  • Ringkas

Ringkas berarti membuang hal-hal yang tidak perlu selama proses kerja sehingga aliran material dapat berjalan dengan lancar dan tanpa penumpukan. Dalam produksi, ruang kerja pekerja harus rapi, karena bahan dan alat perlu diatur secara teratur selama proses produksi. Penerapan ringkas dapat mengatur peralatan produksi secara ringkas, yaitu mengaturnya berdasarkan fungsi dan menempatkannya di dekat peralatan produksi yang bersangkutan. Hal ini dapat dilakukan dengan merancang tata letak ruang kerja.


  • Rapi

Rapi adalah suatu kondisi di sekitar tempat kerja yang terstruktur untuk meningkatkan efektifitas proses produksi. Dalam hal produksi, kebijakan manajer dirasa perlu untuk memperhatikan tata letak dan kondisi lingkungan kerja agar pekerja nyaman dalam bekerja. Hal ini menyebabkan efektifitas produksi dari segi kuantitas dan kualitas. Penerapan tata letak ruang yang ada untuk meningkatkan volume produksi serta kenyamanan dan efektivitas workstation jika perusahaan memiliki jumlah kegiatan proses produksi, tinjau dan desain ulang jumlah workstation yang diperlukan untuk tempat kerja yang baru dan lebih luas.


  • Resik

Resik adalah kondisi kerja tanpa bahan yang tidak perlu, sehingga lingkungan kerja tidak mengganggu produktivitas proses produksi. Selain itu, Resik juga dapat meningkatkan kinerja pegawai karena kondisi lingkungan yang bersih meningkatkan semangat kerja pegawai. Dalam produksi, jarang pegawai membersihkan. Hal ini terlihat dari banyaknya sisa material yang tidak diinginkan, karena tempat pembuangan sampah yang tidak mencukupi masih berserakan di meja kerja dan bengkel produksi. Penerapan memberikan tempat sampah sehingga operator dapat secara reflektif membuang sisa produksi ke tempat sampah. Selain itu, perlu mengatur pengumpulan sampah harian ke bengkel produksi untuk menghindari penumpukan sampah.


  • Rawat

Pemeliharaan (standardisasi) adalah fase kerja dimana perusahaan harus membuat atau mengembangkan standar kerja. Jika suatu perusahaan menganut standar-standar tertentu yang harus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua karyawan, maka hasil produksi perusahaan pasti akan meningkat secara kuantitas dan kualitas. Tidak hanya itu, standardisasi juga membantu perusahaan mendapatkan kepercayaan publik dan memberikan kenyamanan dan keamanan kerja bagi karyawan. Dalam hal ini standardisasi belum dilaksanakan dengan baik, sehingga pegawai masih memiliki banyak kewenangan atas dirinya sendiri. Hal ini tentu sangat tidak baik untuk meningkatkan efisiensi kerja dan perbaikan terus menerus. Implementasi atau Penerapan memerlukan standarisasi, bisa mengacu pada standarisasi kerja resmi, menyesuaikan perusahaan, dan melatih serta menanamkan budaya penerapan standar tersebut..Kemudian standar prosedur yang telah jadi ditempel ditempat-tempat untuk mengingatkan.


  • Rajin

Rajin adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan cara yang benar sebagai kebiasaan. Memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi, ringkas, bersih, dan menjadi kebiasaan kerja sesuai prosedur standar. Hal terpenting saat ini adalah bagaimana berkomunikasi, mengajar dan melatih karyawan untuk memahami prosedur standar yang ada. Rajin dijalankan secara berkelanjutan, meliputi 4R yang ada. Penerapan dengan pelatihan dan penerapan pengetahuan 5R untuk seluruh karyawan


Penerapan konsep value stream mapping dalam meningkatkan nilai tambah produk (value added)

Penerapan dalam hal ini kita akan melihat ke cara menganalisa Value Stream Mapping denganmengidentifikasi waste dengan Process Activity Mapping untuk mengeliminasi waste denganmeningkatkan kegiatan yang memberi nilai tambah dengan melakukan tindakan perbaikan secarakontinu dengan cara
  • Menghindari defect
Kualitas bahan baku harus sesuai dengan permintaan sehingga tidak akan terjadinya mengerjakan ulang(rework)

  • Movement
      Hal-hal kegiatan yang tidak berhubungan dengan produksi dikurangi sehingga dilakukan future stream mapping yang merupakan gambaran aktivitas proses produksi setelah mengalami perbaikan dengan hasil waktu yang berbeda setelah dilakukan perbaikan. Waktu akan menunjukan tidak adanya lagi pemborosan akibat delay time dan berkurangnya waktu di setiap proses karena penanganan dengan menggunakan 5R secara berkelanjutan.


0 comments: