Budaya Industri Indonesia Masyarakat industri telah mengenal budaya kerja industri sejak lama. Menurut Mangkunegara (2005), budaya kerja...

Budaya Industri Indonesia

 Budaya Industri Indonesia


Masyarakat industri telah mengenal budaya kerja industri sejak lama. Menurut Mangkunegara (2005), budaya kerja adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal. Sedangkan Budaya Kerja Industri mencangkup kecakapan kerja, dengan menekankan mentalitas berkerja sistematis, efisien, dan efektif untuk membentuk lulusan yang “Siap Pakai”. Budaya kerja industri memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku sumber daya manusia agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang.  

Ada lima nilai – nilai dan budaya kerja industri yang ditetapkan sebagai acuan para karyawan untuk dipahami dan diamalkan dalam bekerja, bersikap dan berkontribusi dalam pengembangan industri.

  1. Intregitas

Menurut Jack Weich, dalam bukunya yang berjudul “Winning”, intregitas adalah sepatah kata yang kabur atau tidak jelas. Orang – orang yang memiliki intregitas mengatakan kebenaran, dan memegang kata – kata mereka. Mereka bertanggung jawab atas tindakan – tindakan mereka di masa lalu, mengakui kesalahan mereka dan mengoreksinya. Mereka mengetahui hukum yang berlaku dalam Negara mereka, industry mereka dan perushaan mereka, baik yang tersurat maupun yang tersirat dan mentaatinya. Mereka bermain untuk menang secara bersih (benar), seturut peraturan yang berlaku. 


  1. Profesional

David H. Maister (1998 : 56) mengatakan bahwa orang – orang profesional adalah orang – orang yang diandalkan dan dipercaya karena mereka ahli, terampil, punya ilmu pengetahuan, beratnggung jawab, tekun, penuh disiplin, dan serius dalam menjalankan tugas pekerjaannya. Semua itu membuat istilah profesionalisme identic dengan kemampuan, ilmu atau pendidikan dan kemandirian.


  1. Produktif

Produktif adalah sikap yang berkonsep pada hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. (Bambang Tri Cahyono, 1996 : 283).


  1. Kompetitif

Kompetitif adalah sebuah kata yang menggambarkan siuasi kerja saat ini. jika dibandingkan dengan era yang terdahulu, lingkungan kerja saat ini jauh lebih kompetitif. Persaingan yang semakin ketat menuntut kita untuk terus memiliki sikap kompetitif.


  1. Inovatif

Inovatif adalah mencurahkan segala pikiran atau kemampuan diri dalam berfikir untuk menghasilkan sesuatu yang baru bagi diri kita, masyarakat dan lingkungan kerja.



Tidak hanya nilai – nilai budaya yang ditetapkan sebagai acuan, namun komponen Budaya Kerja Indutri juga sangat penting untuk diperhatikan. Terdapat enam komponen budaya kerja yaitu:

  1. Visi

Visi adalah fase sederhana yang membuat sebuah perusahaan memiliki tujuan. Budaya Kerja yang baik dimulai dari pernyataan visi dan misi.


  1. Nilai

Nilai adalah seperangkat pedoman tentang perilaku dan pola pikir yang dibutuhkan unutk mencapai visi.


  1. Praktik

Visi dan Nilai tidak akan tercapai jika tidak dilaksanakan oleh seluruh tenaga kerja.


  1. Tenaga kerja

Perusahaan tidak akan membangun budaya kerja yang baik tanpa dukungan tenaga kerja


  1. Narasi

Cerita sejarah di balik kehebatan berdirinya perusahaan bisa memperkuat budaya kerja.


  1. Tempat 

Tempat yang memiliki letak geografis maupun desain arsitektur tertentu juga mempengaruhi perilaku orang di tempat itu.


Di Indonesia nilai – nilai budaya kerja industri ini banyak diterapkan di berbagai perusahaan. Contohnya seperti di Toyota Group dengan nama Core Value, PT. Pertamina dengan nama Tata Nilai Unggulan 6C, PT. Perum Bulog dengan nama Nilai – nilai Perusahaan, dan Nilai - nilai dari PT . KAI.

Tidak hanya di dunia kerja, Pemerintah Indonesia juga mulai menerapkan budaya kerja industri ini ke dalam sektor pendidikan melalui pendidikan vokasi, program Merdeka Belajar, dan program Kampus Merdeka. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas antara lain lulusan yang lebih kompeten, mampu beradaptasi secara cepat dengan budaya industri dan mengurangi benturan budaya yang keras yang dapat mengakibatkan stress kerja, sehingga terciptalah SDM yang lebih siap memasuki dunia kerja.

Keberhasilan pelaksanaan program budaya kerja antara lain dapat dilihat dari peningkatan tanggung jawab, peningkatan kedisiplinan dan kepatuhan pada norma / aturan, terjalinnya komunikasi dan hubungan yang harmonis dengan semua tingkatan, peningkatan partisipasi dan kepedulian, peningkatan kesempatan untuk pemecahan masalah serta berkurangnya tingkat kemangkiran dan keluhan.



Disusun oleh : Bernadin Aristolia Namas A. / 2B / 20192012

Kembali ke OtherArtikel sebelumnya - Home - Artikel selanjutnya

Sumber : 

  • Buku : 

K. Ima Ismara, dkk. 2020. Strategi Penerapan Budaya Kerja Industri di Pendidikan Vokasi dengan Selamat dan Sehat. Yogyakarta : UNY Press

  • Website :

https://kemenperin.go.id/ripin.pdf

https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/news/6/inilah-arti-kampus-merdeka-dalam-kebijakan-merdeka-belajar-ala-mendikbud-nadiem

https://sevima.com/apa-itu-merdeka-belajar-kampus-merdeka/

https://kemenperin.go.id/artikel/21789/Budaya-Kerja-Sebagai-Pondasi-Bekerja-di-Perusahaan


0 comments: